Di dalam ajaran Islam, sangat di sarankan membaca ayat suci Al qur'an dengan bersuara karena sudah dijelaskan dalam QS 96. Al 'Alaq: 1. Pada ayat 1 disebutkan Iqra yang berarti bacalah, bukan bergumam, atau mengucap tampa suara apalagi membaca dalam hati ! Karena membaca Al Qur'an dengan bersuara akan memberikan pengaruh yang luar biasa pada sel-sel otak.
Bacalah dengan bersuara minimal di dengar oleh telinga sendiri karena setiap sel dalam tubuh manusia bergetar, potensi getaran sekecil apapun akan menimbulkan potensi menyembuhkan penyakit.
Pada tahun 2017 Dr Ahmed Al-Qadhi melakukan survey di salah satu klinik yang berlokasi di Florida, Amerika bahwa hanya dengan mendengarkan ayat suci al Qur'an bisa menyembuhkan dan menangkal penyakit. Hal ini dikuatkan lagi oleh Penemuan Muhammad Salim yang di publikasikan di Universitas Boston.
"Sel-sel yang rusak ini harus di getarkan kembali untuk mengembalikan keseimbangannya" Hal ini di sebutkan Muhammad Salim dalam penelitiannya. Bacalah Al Qur'an dengan keyakinan dan tawakal agar bisa mengambil dan mendapatkan manfaatnya untuk kesehatan dan dalam kehidupan.
QS 2.Al-Baqarah : 255
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
allāhu lā ilāha illā huw al-ḥayyul-qayyūm, lā ta'khużuhū sinatuw wa lā naūm, lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-ard man żallażi yasyfa'u 'indahū illā bi iżnih, ya'lamu mā baina aidihim wa mā khalfahum, walā yuḥițūna bisyai im min 'ilmihi illā bimā syā', wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-ard, wa lā ya ūduhū hifzuhumā, wa huwal-'aliyyul-'azim
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.
QS 2.Al-Baqarah : 285
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihi wal-mu'minūn, kullun āmana billāhi wa malā ikatihi wa kutubihi wa rusulih, lā nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qālū sami'nā wa ața'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-mașir
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Dan mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali."
QS 2.Al-Baqarah : 286
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu'ākhiżnā in nasinā au akhta nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā işrang kamā ḥamaltahū 'alallazina ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mālā tāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-hamnā, anta maulānā fansurnā 'alal-qaumil-kāfirin
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
QS 9.At-Taubah : 128
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
laqad jā'akum rasūlum min anfusikum 'azizun 'alaihi mā 'anittum harişun 'alaikum bil-mu'minina ra'ūfur rahim
Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.
QS 9.At-Taubah : 129
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
fa in tawallau fa qul ħasbiyallāhu lā ilāha illā huw, 'alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-'arsyil-azim
Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung."
QS 38.Ṣād : 35
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
qāla rabbigfir li wa hab li mulkal lā yambagi li ahadim mim ba'di, innaka antal-wahhāb
Dia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi."