Perjanjian Bongaya di adakan pada tanggal 13 November 1667 di desa Bongaya dekat Basombang. Perjanjian Bongaya adalah perjanjian antara Sultan Hasanuddin yang di wakili oleh Kanrung-rung dan Belada diwakili oleh Speelman.
Belanda yang ingin menguasai Makasar melakukan politik adu domba antara kerajaan Goa yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin dan kerajaan Bone yang di pimpin oleh Aru Palaka. Akibatnya, Aru Palaka bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makasar.
Dan secara terpaksa Sultan Hasanuddin harus menandatangani Perjanjian Bongaya dan mengakui kekalahannya pada tahun 1667.
Dalam melakukan perang terhadap VOC, Sultan Hasanuddin tidak di bantu oleh pemimpin Aru Palaka, karena keberanian dan kegigihannya maka Sultan Hasanuddin sampai dijuluki
"Si Ayam Jantan dari Timur", justru Aru Palaka mendukun Belanda untuk melawan Kerajaan Goa.