Depresi dapat terjadi pada pria maupun wanita, tetapi pada wanita cenderung lebih banyak. Meskipun demikan Depresi bukanlah berarti keadaan normal yang terjadi pada wanita dan juga bukanlah merupakan salah satu kelemahan wanita.
Banyak wanita yang menderita depresi tidak pernah mencari solusi melalui pengobatan. Walaupun penderita depresi dengan tingkat yang lebih tinggi banyak juga yang mengikuti prosedur pengobatan.
Depresi adalah penyakit medis yang melibatkan tubuh, suasana hati, dan pikiran. Cara seseorang makan dan tidur, berpikir siapa diri ini sesungguhnya hingga cara berpikir kita mengenai berbagai hal.
Jika seseorang mengalami waktu istirahat dari kegiatan rutin yang biasa dilakukan hingga berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan bisa menjadi salah satu penyetus terjadinya depresi. Dikutib dari sites womenshealth.gov, Depresi bukanlah sesuatu yang dikehendaki atau di inginkan, usahakan jangan mempersalahkan diri sendiri.
Tanda-tanda Depresi
Tidak semua orang yang mengalami depresi memiliki gejala yang sama. Beberapa orang mungkin hanya memiliki sedikit, dan yang lain banyak. Seberapa sering gejala terjadi, dan berapa lama berlangsung, berbeda untuk setiap orang.
Gejala depresi meliputi:
- Merasa sedih, cemas, atau "kosong", termasuk sering menangis tanpa sebab.
- Merasa putus asa
- Kehilangan minat pada hobi dan aktivitas yang pernah Anda nikmati
- Energi berkurang
- Kesulitan untuk tetap fokus, mengingat, membuat keputusan
- Sulit tidur, bangun pagi, atau kesiangan dan tidak mau bangun
- Tidak ada keinginan untuk makan dan penurunan berat badan atau makan untuk "merasa lebih baik" dan penambahan berat badan
- Pikiran menyakiti diri sendiri
- Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
- Mudah kesal, terganggu, atau marah
- Gejala fisik konstan yang tidak membaik dengan pengobatan, seperti sakit kepala, sakit perut, dan nyeri yang tidak kunjung hilang
Jika seseorang berpikir bahwa dirinya mengalami depresi, di bawah ini adalah
daftar tempat yang dapat membantu mendapatkan perawatan depresi.
- Dokter keluarga
- Konselor atau pekerja sosial
- Layanan keluarga, lembaga layanan sosial, atau ulama
- Program bantuan karyawan (EAP
- Psikolog dan psikiater
Jika tidak tau lagi ke mana harus mencari bantuan, Jika penderita seorang Muslim.. cobalah untuk mendekatkan diri ke Allah,
Terapi Qur'ani membaca kitab suci Al Qur'an, Berzikir dengan menyebut Asmaul Husna dari nama2 Asma Allah dan dengarkan lantunan Ayat-ayat Suci Al Qur'an.
Keluarga sangat berpengaruh untuk membantu penderita depresi, yang harus di ingat anggota keluarga adalah depresi tidak bisa di hilangkan, sebagai keluarga juga tidaklah menyenangkan jika ada kerabat yang harus terus menerus mengkomsumsi obat-obatan anti depresi, walau bagaimanapun biar sedikit tetaplah namanya obat ada efek samping jika digunakan terus menerus.
Sebagai keluarga cobalah dengarkan kepada penderita ayat-ayat suci Al Qur'an, bisa dilantunkan sendiri lalu di tiupkan diatas ubun-ubun kepala, melalui CD, ataupun melalui aplikasi yang sudah banyak beredar dalam playstore atau appstore, pilihlah aplikasi yang benar dan tidak menyesatkan.
Misalnya dengarkan QS 36. Surat Yasin, setting menjadi diulang secara terus menerus untuk di dengarkan saat tidur sambil berikan rileksasi pada penderita dengan memijat-mijat kepalanya dengan rasa sayang. Ajak berkomunikasi, jika sedang duduk santai juga bisa dilakukan relaksasi dengarkan ayat-ayat suci Al Qur'an sambil di pijat-pijat anggota tubuhnya. Semoga info ini dapat membantu, Aamiin.
Di dalam ajaran Islam, sangat di sarankan membaca ayat suci Al qur'an termasuk Asma Allah dengan bersuara karena sudah dijelaskan dalam QS 96. Al 'Alaq: 1. Pada ayat 1 disebutkan Iqra yang berarti bacalah, bukan bergumam, atau mengucap tampa suara apalagi membaca dalam hati ! Karena membaca Al Qur'an dengan bersuara akan memberikan pengaruh yang luar biasa pada sel-sel otak.
Bacalah dengan bersuara minimal di dengar oleh telinga sendiri karena setiap sel dalam tubuh manusia bergetar, potensi getaran sekecil apapun akan menimbulkan potensi menyembuhkan penyakit.
Pada tahun 2017 Dr Ahmed Al-Qadhi melakukan survey di salah satu klinik yang berlokasi di Florida, Amerika bahwa hanya dengan mendengarkan ayat suci al Qur'an bisa menyembuhkan dan menangkal penyakit. Hal ini dikuatkan lagi oleh Penemuan Muhammad Salim yang di publikasikan di Universitas Boston.
"Sel-sel yang rusak ini harus di getarkan kembali untuk mengembalikan keseimbangannya" Hal ini di sebutkan Muhammad Salim dalam penelitiannya. Bacalah Al Qur'an dengan keyakinan dan tawakal agar bisa mengambil dan mendapatkan manfaatnya.