Berkhayal yang indah-indah itu sangatlah menyenangkan. Cukup pejamkan mata, rileks sambil bersandar di iringan hawa sejuk sangatlah mendukung untuk bisa berkhayal. Apalagi di situasi pandemi dimana sebagian orang memiliki penurunan aktifitas ekonomi. Sisi positifnya adalah bisa menaikkan imun kita, karena hormon bahagia akan muncul.
Tapi.. hati-hati berkhayal juga bisa memiliki dampak yang sangat negatif jika tidak terkontrol. Gangguan Negatif diantarany adalah Gangguan Bipolar. Gangguan Bipolar adalah suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati yang di mulai dari posisi terendah seperti depresif, tertekan hingga ke posisi tertinggi.
Perubahan suasana hati atau mood ini bisa terjadi selama beberapahari, berbulan-bulan atau bahkan bisa di alami sampai dengan seumur hidup.
Gangguan Bipolar ini belum dapat di pastikan penyebabnya hingga kini. Tetapi gangguan Bipolar di duga terjadi karena adanya dampak dari gangguan pada senyawa alami yang berfungsi menjaga fungsi otak(neurotransmitter). Gangguan Neutransmitter bisa terjadi karena di picunya faktor genetik, sosial, fisik dan dari lingkungan sekitar.
Secara Psikosis, penderita Gangguan Bipolar memiliki suatu gangguan mental yang di tandai dengan diskoneksi dari kenyataan. Alam khayal yang di bawa ke kehidupan nyata. Sehingga penderita gangguan Bipolar akan mempengaruhi kemampuannya untuk berpikir dan merasakan secara real, rasional dan nyata dalam berprilaku jika di pandang dari sisi Skizofrenia.
Seseorang yang memiliki gangguan depresi mayor seperti gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang tertekan sehingga memiliki kehilangan minat dalam aktifitas juga bisa di kategorikan sebagai gangguan Bipolar.
Penderita gangguan Bipolar membutuhkan diagnotis medis untuk mendapatkan perawatan dan terapi lebih lanjut.